Basic Training Organization

Kegiatan kaderisasi yang dilaksanakan pada tanggal 7-9 November 2014 di Bogor yang di hadiri oleh Pemerintah Provinsi Riau (Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta) dan juga tokoh Riau Bpk.Drs.H.Zaharir AR

Basic Training Organization

Foto bersama panitia dan peserta BTO dengan Tokoh Riau Bpk H.Zaharir AR

Basic Training Organization

Foto bersama pejabat Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta

Basic Training Organization

Peserta tengah mengikuti pelatihan

Showing posts with label kegiatan semari. Show all posts
Showing posts with label kegiatan semari. Show all posts

Sunday 31 May 2015

SEMARI Raih Penghargaan Pentas Malam Puisi Serumpun





Penyerahan penghargaan Juara Terbaik Dua oleh Jose Rizal Manua

  

Serumpun Mahasiswa Riau (SEMARI) Banten meraih penghargaan Juara ke-2 terbaik dalam ajang lomba baca puisi dalam Pentas Malam Puisi Serumpun yang digelar di Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah Sabtu (30/05/15) malam.

Ilka Sawidri sebagai delegasi SEMARI Banten dalam ajang perlombaan tersebut membacakan puisi karangan Jose Rizal Manua yang berjudul “ Padamu Aku Berguru, Mama“.

Dalam kegiatan ini selain diikuti para pembaca puisi terbaik Melayu di Indonesia juga diikuti dari Singapura dan Malaysia. selain perlombaan puisi dalam pentas puisi serumpun ini juga diadakan perlombaan menulis pantun yang juga diikuti peserta dari tiga negeri Serumpun tersebut.

"Sebuah kebanggaan bagi saya menjadi delegasi SEMARI bisa tampil dihadapan para pembaca puisi terkenal di negeri Serumpun ini. Saya bahkan tidak menyangka bisa meraih penghargaan terbaik kedua,"jelas Ilka Sawidri.

Rasa syukur dan harapan juga diungkapkan oleh Ketua Umum SEMARI. “Syukur Alhamdulillah saya ucapkan atas penghargaan yang telah diraih oleh salah satu anggota SEMARI, mudah-mudahan dengan prestasi yang diraih dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa yang lainnya untuk terus berkarya dan melestaikan budaya  demi mengharumkan nama Riau,harapan kedepannya seniman- seniman muda yang telah disaring melalui ajang pentas puisi ini dapat di akomodir oleh pemerintah provinsi Riau sehingga nantinya ada generasi – generasi penyair dan budayawan Riau maupun Indonesia,”ungkap Icksan Nasution.

Foto bersama UPT Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Acara pentas puisi negeri serumpun ini diprakarsai Yayasan Panggung Melayu bekerjasama dengan Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah menggelar Malam Puisi Serumpun pada Sabtu. Selain dimeriahkan oleh berbagai pentas seni, seperti orkes melayu, tari-tarian tradisional, dan musikalisasi puisi, acara ini juga dihadiri penyair-penyair serumpun lintas negara.

Beberapa penyair yang hadir dan membacakan puisi antara lain, Jose Rizal Manua dan Anton Sulistyo (Jakarta), Darwis Said dan Karmin Abbas (Singapura), Husnu Abadi dan Kazzaini KS (Riau), Amran bin Daud (Malaysia), dan Mira Astra (bali).

Asrizal Nur, selaku konseptor acara kepada Tribun mengungkapkan, digelarnya acara pentas puisi serumpun, selain sebagai media silaturahmi para penyair serumpun, juga sebagai upaya untuk terus melestarikan puisi pantun, yang merupakan produk asli dari kebudayaan Melayu. (ISD)
                                                                      

Tuesday 9 December 2014

Menuju Riau 2020, Serumpun Mahasiswa Riau Banten Adakan Seminar Kebudayaan di UIN Jakarta




JAKARTA, GORIAU.COM - Serumpun Mahasiswa Riau (Semari) Banten bekerjasama dengan Badan Penghubung Provinsi Riau melaksanakan acara seminar kebudayaan di parkiran Aula Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Minggu (7/12/2014).

Tema yang diangkat dalam seminar tersebut “Mengangkat Bakat Mahasiswa Riau Tentang Seni Budaya Melayu di Berbagai Bidang dalam Menghadapai Globalisasi untuk mencapai visi misi Riau 2020 sebagai Pusat Kebudayaan Melayu Se-Asia Tenggara”

Acara yang dibuka dengan penampilan silat persembahan dan juga penampilan tari persembahan yang dibawakan oleh mahasiswa Riau, menjadi pusat perhatian peserta yang hadir dalam acara tersebut,

Ketua Panitia dan juga Kabid Kemasyarakatan Badan Penghubung Provinsi Riau, Drs.Zulfikar, MSi, MH dalam sambutannya menyampaikan, tema yang diangkat dalam seminar tersebut bertujuan untuk mewujudkan sebuah payung kebudayaan daerah, yakni kelangsungan budaya melayu secara komunitas mahasiswa dalam kerangka pemberdayaan sebagai alat pemersatu dari berbagai etnis yang ada menumbuh kembangkan bakat serta pembinaan khusus untuk mehasiswa Riau Jabodetabek dalam seni budaya melayu melalui organisasi-organisasi yang ada.

Dikatakan, dengan acara ini organisasi primordial Riau seperti Semari Banten bisa segera membentuk sanggar kebudayaan untuk pendanaan dan pengadaan alat pendukung kami akan membantu komunikasikan ke Pemprov.

Alumni sarjana kebudayaan ini juga mengatakan bahwa Seminar ini nantinya diharapkan mampu melahirkan sanggar-sanggar baru untuk mendukung Budaya Riau itu sendiri.

Seminar diikuti lebih kurang 200 peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota Serumpun Mahasiswa Riau (Semari) Banten, PNS dari Badan Penghubung provinsi Riau, dan Organisasi primordial dari berbagai daerah nusantara, topik yang dibahas tentang harapan dan langkah-langkah dalam terwujudnya Visi Misi Riau 2020,

''Hasil dari seminar ini diharapkan dapat dibukukan dan menjadi pedoman sehari hari, juga diharapkan organisasi mahasiswa Riau yang ada diluar daerah untuk dapat lebih mencintai dan memperkenalkan seni dan kebudayaan Riau di tingkat nasional dan juga selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya lebih kepada kebudayaan,'' kata Karyono, SHi, SPd, MH selaku Dewan Pembina Organisasi Serumpun Mahsiswa Riau Semari Banten.

Sementara itu, narasumber M Reyhanuddin T dalam penyampaiannya, dalam mencapai visi misi Riau, pemerintah daerah diharapkan lebih memperhatikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baik di daerah maupun di luar daerah untuk mempromosikan seni budaya Riau, juga menjadi PR bersama baik pemerintah daerah maupun masyarakat untuk mempertahankan seni dan kebudayaan Riau kepada generasi yang akan datang agar tetap lestari, dengan selalu melaksanakan kegiatan kebudayaan dalam membantu terwujudnya visi Riau 2020

Pengurus dan juga ketua Serumpun Mahasiswa Riau (Semari) Banten Andi Zaidul Khair dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Badan penghubung Provinsi Riau yang telah memberikan kesempatan kepada Semari Banten, untuk bersama menyelenggarakan acara seminar ini dan kedepan kegiatan-kegiatan kebudayaan sehingga diharapkan seni dan kebudayaan Riau akan terus ada dan tetap lestari, dan Serumpun Mahsiswa Riau Siap mendukung dalam terwujudnya visi misi riau tahun 2020

Saturday 18 May 2013

20 Mahasiswa Riau Mengikuti Pelatihan Tajaan BAKESBANGPOL DKI Jakarta

Sekitar 20-an mahasiswa asal provinsi Riau mengikuti Pelatihan yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Provinsi DKI Jakarta yang berlangsung pada tanggal 16-18 Mei 2013 di hotel Ever Green Village Cisarua, Bogor.

Pelatihan ini sendiri mengangkat tema “Peran Generasi Muda Suku/Etnis Dalam Memperkokoh NKRI”. Pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 150 pemuda dan pemudi yang tergabung dalam berbagai macam latar belakang organisasi dan perkumpulan primordial, seperti dari Front Betawi Rempug (FBR), Pemuda Sunda Bogor, Pemuda dari Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ), Perkumpulan Pemuda Solo, Bima, Bangka, Surabaya, dan lain-lain.

Dalam sambutannya ketika membuka acara, Ketua BAKESBANGPOL Provinsi DKI Jakarta, bapak Zainal Musappa menyampaikan bahwa sebagai provinsi yang merupakan ibukota negara, provinsi DKI Jakarta dihuni oleh berbagai macam suku, etnis, dan agama. Hal ini tentu sangat rentan terjadi konflik dan perpecahan, sehingga sangat perlu untuk mensosialisasikan persatuan dan kesatuan melalui pelatihan-pelatihan seperti ini. dengan harapan, pelatihan ini dapat menyadarkan generasi muda betapa pentingnya persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI sehingga dapat meminimalisir konflik dan perpecahan yang sangat rentan terjadi di DKI Jakarta.

Pelatihan ini sendiri diisi dengan materi-materi tentang persatuan dan kesatuan bangsa yang disampaikan oleh 6 orang Pemateri yang sangat bagus untuk menanamkan kembali serta memupuk jiwa persatuan dan kesatuan pemuda dan pemudi dalam bingkai NKRI.

Salah satu pemateri dalam pelatihan ini, DR. Doddy Susanto yang merupakan Ketua Yayasan Permata Bangsa menyampaikan bahwa dalam era globalisasi saat ini sangat mengedapankan iklim kompetisi. Dimana orang yang kaya akan semakin kaya sementara yang miskin akan semakin terpinggirkan. Kondisi iklim bangsa seperti ini tentu sangat jauh dari sikap dan jiwa toleransi dalam bermasyarakat yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia.

Dengan kondisi era globalisasi semacam ini akan menyebabkan terjadinya pengkotakan-pengkotakan suku, etnis, dan kelompok dalam bangsa Indonesia. Fakta yang terjadi saat ini memang membuktikan mulai ada perpecahan dan pengkotakan kelompok-kelompok tertentu yang menonjolkan ego dan keinginan masing-masing. Jika kondisi seperti ini terus berlanjut dan dibiarkan, tentu akan mudah terjadi perpecahan yang akan mengakibatkan perselisihan dan tindakan anarkis dan berujung pada disintegrasi Bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia yang mempunyai heterogenitas yang demikian kompleks dengan potensi perpecahan yang tinggi, mengharuskan setiap langkah bangsa diarahkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan serta memperkokoh komitmen bangsa dengan memandang bahwa keanekaragaman ras, suku, agama, dan kelompok kedaerahan merupakan khasanah budaya bangsa yang bisa menjadi poin utama dalam unsur pemersatu bangsa.

Dr. Susi Setiowaty, dalam pemaparannya tentang Peningkatan Sikap Toleransi Bagi Generasi Muda Dalam Mengeliminir Konflik Sosial Ditengah Masyarakat Plural, menyebutkan bahwa pengukuhan terhadap nilai-nilai dasar nasionalisme yang telah dibentuk sejak kemerdekaan, yakni kecintaan terhadap pluralisme bangsa, solidaritas dan persatuan merupakan hal yang paling esensial untuk dikembangkan dalam upaya mencegah disintegrasi bangsa ini.

Perwakilan mahasiswa Riau yang mengikuti pelatihan ini sangat antusias mendengarkan semua materi yang disampaikan. “Kami berharap pelatihan semacam ini juga ditaja oleh Pemerintah Provinsi Riau, karena letak geografis Riau yang strategis serta majemuknya masyarakat Riau saat ini tentu sangat rawan terjadi perselisihan antar etnis dan kelompok. Sehingga perlu diadakan juga kepada generasi muda Riau agar selalu tercipta persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI”.***


*Oleh Ihsan Bandruni, Dimuat dalam Portal Berita Riau Terkini Edisi Ahad, 19 Mei 2013