Diperkirakan, helatan akbar MTQ Riau
ke-32 di Pasirpangaraian Kabupaten Rokan Hulu diundur. Selain
realisasi proyek astaka MTQ masih dibawah 50 persen, ganti rugi lahan
juga belum selesai.
Kabid Cipta Karya, Zulfikri, mengatakan, awal perencanaan, pekerjaan
proyek Astaka dan Tribun Utama MTQ Riau di Pasirpangaraian bisa diburu
dengan sistem kerja dua shift, yakni kerja antara pukul 08.00
WIB-16.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-20.00 WIB.
Melalui penerapan dua shift tersebut, pekerjaan proyek astaka dan
tribun utama selesai 16 Juni 2013, seminggu sebelum hari H MTQ Riau
yang dijadwalkan dimulai 22 Juni. "Dengan melihat kondisi cuaca, kita
tetap berusaha dengan scedule yang ada. Tapi sepertinya hal itu tidak
terkejar," kata Zulfikri di Pasirpangaraian, Senin sore
(6/5/13).
Zulfikri mengaku, untuk realisasi proyek pekerjaan astaka MTQ Riau
baru 20 persen, sementara proyek tribun utama baru sekitar 15 persen.
Sementara, proyek landscape dan lahan parkir bukan menjadi
bidangnya.
"Kalau apa adanya bisa diusahakan. Tapi untuk relief yang susah sebab
membutuhkan ketelitian dan tidak bisa dikerjakan pada malah hari,"
ungkapnya.
Perkiraan diundurnya helatan akbar MTQ Riau ke-32 juga masih adanya
konflik pekerja dengan pemborong di lapangan. Kisruh soal gaji yang
dilarikan dan belum dibayarnya uang makan pekerja kepada pemilik
warung makan, dianggap Zulfikri belum mengganggu.
Selain kisruh antara pekerja dan pemborong, termasuk kisruh pemilik
rumah makan dengan pemborong, Pemkab Rohul juga belum membayar dana
ganti rugi pembebasan lahan.
Riau Terkini, 6 Mei 2013
0 komentar:
Post a Comment