Saturday 18 May 2013

MTQ Riau Diundur, Bukti Ketidaksiapan Rokan Hulu

Diperkirakan, helatan akbar MTQ Riau ke-32 di Pasirpangaraian Kabupaten Rokan Hulu diundur. Selain realisasi proyek astaka MTQ masih dibawah 50 persen, ganti rugi lahan juga belum selesai.

Kabid Cipta Karya, Zulfikri, mengatakan, awal perencanaan, pekerjaan proyek Astaka dan Tribun Utama MTQ Riau di Pasirpangaraian bisa diburu dengan sistem kerja dua shift, yakni kerja antara pukul 08.00 WIB-16.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-20.00 WIB.

Melalui penerapan dua shift tersebut, pekerjaan proyek astaka dan tribun utama selesai 16 Juni 2013, seminggu sebelum hari H MTQ Riau yang dijadwalkan dimulai 22 Juni. "Dengan melihat kondisi cuaca, kita tetap berusaha dengan scedule yang ada. Tapi sepertinya hal itu tidak terkejar," kata Zulfikri di Pasirpangaraian, Senin sore (6/5/13).

Zulfikri mengaku, untuk realisasi proyek pekerjaan astaka MTQ Riau baru 20 persen, sementara proyek tribun utama baru sekitar 15 persen. Sementara, proyek landscape dan lahan parkir bukan menjadi bidangnya.

"Kalau apa adanya bisa diusahakan. Tapi untuk relief yang susah sebab membutuhkan ketelitian dan tidak bisa dikerjakan pada malah hari," ungkapnya.

Perkiraan diundurnya helatan akbar MTQ Riau ke-32 juga masih adanya konflik pekerja dengan pemborong di lapangan. Kisruh soal gaji yang dilarikan dan belum dibayarnya uang makan pekerja kepada pemilik warung makan, dianggap Zulfikri belum mengganggu.

Selain kisruh antara pekerja dan pemborong, termasuk kisruh pemilik rumah makan dengan pemborong, Pemkab Rohul juga belum membayar dana ganti rugi pembebasan lahan.


Riau Terkini, 6 Mei 2013

0 komentar:

Post a Comment